Sia-sia
Gelap kelam mendung berarak
Angin dingin membawa rintih nurani
Tersudut sunyi di tepi hayat
Langit jingga mengantar pulang
Anak jiwa yang lelah
Lapis bumi yang bingung
Entah apa di bawanya,
Menjelang muara tak satu pun bekal di tangan
Lelap terlalu lama dalam angan
Mengecoh batin berduyun menuju api
Kemana lagi harus mencari.?
Sedang kemarau telah menghisapnya,
Melewati zaman-zaman cemerlang tanpa mencari mata rantai kehidupan
Tinggallah sesal tak berarti
Tangis jiwa jadi sia-sia.
Meski meringuk tunduk,
Tak kan kembalikan sisa-sisa kerinduan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar