Sabtu, 08 Oktober 2011

malam

malam
dekap aku dalam heningmu
ingin ku redam segala
biar hanya rindu yang ada di kamarku...
aku ingin mencinta
sungguh
tumbuhkanlah ia di kalbuku
agar ku kucium wangi bunga di tiap hembus nafasku..
bila esok kau melintasi gemintang
bisikan rindu yang membadai ini
hingga titik embun memantulkan kilau wajahnya
agar pagiku 
dipenuhi benderang kehangatan tatapan nya...

Selasa, 23 Agustus 2011

kamulah tuan rumah di ruang itu

ijinkan aku, walau sejenak
memandang wajah mu..
malam ini,,
walau hanya dalam mimpi
walau hanya beberapa detik.. 
agar sketsa wajah mu smakin jelas di hatiku..
karena sungguh,
kamulah tuan rumah di ruang itu..

Senin, 22 Agustus 2011

tak sampai 2

duhai,
haruskah cinta yang mengalir
dari kedalaman mata air hatiku,
bermuara di samudera hatiku jua?
tak bisakah kau buka langit hatimu,
hingga tak kan lagi aku menangisi kedunguanku?
betapa derita ini telah ku peluk sekian lama,
namun engkau tetap saja membatu.
duhai,
ku mohon sejenak tataplah aku.!
sungguh cinta ini membakar aku,
menenggelamkanku dalam rengsa hati.

Kamis, 04 Agustus 2011

nyanyianku

aku menyanyi di tengah hujan
melantunkan cintaku.
namun,
laguku tertahan awan hitam.
hingga habis suaraku
tak jua dapat kamu dengar.
entah mengapa yakinku,
kamu tersenyum sambil menari
bagai bunga yang bahagia
disapa hujan..
 

Senin, 01 Agustus 2011

kecuali kamu

bencilah aku
sekuat hatimu membenciku
hingga tertutup segala tentangku
di hatimu
namun
biarkan aku mencinta
sekuat hatiku mencintamu
hingga tertutup segalanya
kecuali kamu..!!

Selasa, 21 Juni 2011

cintakah..?

duhai...
pantaskah ku katakan cinta,
saat diriku masih bisa merasakan aku?
saat aku masih mengikuti segala inginku? 

duhai...

pantaskah ku katakan rindu?

Kamis, 07 April 2011

selalu saja


SELALU SAJA


Saat diam dalam gelap
Aku tenggelam dalam nuansa
Dalam ruang hampa
Hampir mati tertusuk kedunguanku sendiri
Bosan..!!!
Namun tetap saja dia mendekap
Ahh!!!
Harusnya ku pecahkan.!
Gelap yang meruang
Karat yang meradang

Di napas yang tersenggal dalam kepungan asap
Aku ingin lari menembus labirin
Menemukan sesuap aksara
Yang pergi etah kemana
putih
slalu saja ku rasa
kosong..!!!




Sabtu, 05 Maret 2011

gadis

GADIS

Gadis berlari menanti pagi
Di tengah hujan yang tak juga reda
Saat mendung selimuti seluruh jagad
Dia mencari misteri tentang diri

Di sela tawa dia terdiam
Berpikir tentang sebuah perjalanan
Apakah benar yang telah di jalani..?
Benarkah takdir yang telah membawanya..?

Dia menari tarian yang tak pasti
Di menyanyikan lagu yang tak bernada

Jangan ambisimu merajai
Jika hidupmu ingin berarti
Biarlah cinta yang kan memberi
Segenggam rasa
Rasa yang abadi

tentang kita

Tentang Kita

Kita bukan matahari,
Bukan bintang
Bersinar dengan cahayanya sendiri

Kita hanya bias sinar
Dari Sang Cahaya
Yang tanpaNya kita tak ada

Kita hidup akan di matikan
Kita pergi harusnya kembali
Sampai kapan kita harus terus mencari..?
Karena sungguh,
Segalanya ada di dalam inti hati..!!!

cinta satu

Cinta Satu

Cinta…
Jangan kau tenggelamkan aku
Pada samudera
Selain samuderamu
Jangan biarkan jiwaku terbuai
Kecuali dengan belaianmu
Jangan biarkan aku mendengar suara
Kecuali suaramu
Jangan biarkan aku bernafas
Kecuali udara yang kau hembuskan
Jangan biarkan mataku memandang
Kecuali wajahmu
Karena hatiku telah terpenuhi olehmu
Maka biarkan aku larut dalam cinta itu
Satu..

nyanyian gamang jiwa

Nyanyian Gamang Jiwa

Rencana apakah yang menuntun diriku…?
Ku di bawa terbang sekejap, lalu di jatuhkan
Keheningan di robek-robek oleh kesenangan.
Namun kemudian,
Kesenangan terbunuh oleh keraguan.

Adakah sisa pagi ini memberi hangat matahari..?
Menyapa dedaunan,
Membangunkan bumi yang telah lama tertidur dalam keremangan..?

Senja akankah berakhir..?
Lalu perlahan membawa malam yang pekat
Menimang-nimang bara hidup lelap di pelukan dingin sang mati..?
Ataukah fajar kan bergegas..?
Menyeret-nyeret mentari pagi, memaksa bersinar
Meski mentari begitu sayu
Karena terlalu dini menyinari bumi.

Tapi bumi tak lagi sanggup melawan kegersangan zaman.
Kebodohan,
Selalu saja menggerogoti sendi-sendi kebaikan sang hidup.

Diam,
Bumi terdiam membeku
Menatap ketakberdayaan putih
Yang setiap hari setiap waktu
Di setubuhi gelap

Di ujung manakah,
Bumi kan temukan akhir dari perjalananya.?
Apakah di kehancuran yang menyedihkan.?
Yang memporak-porandakan segala yang terbangun,
Yang melahirkan penyesalan sia-sia..?
Ataukah,
Terlelap dalam keikhlasan menutup segala angan..?
Lalu terbang bersama merpati,
Ke lapisan yang pantas bagi dirinya
Di antara taman-taman yang tersedia.?


tak sampai 1

Tak Sampai  1 

Aku ingin lebur dalam naungan
Ingin mabuk dan tak tersadarkan
Biar logikaku melayang
Dan daya pikirku hilang
Hingga hanya hatiku yang mengecap
segala yang terlukiskan

karena jiwa telah lama mati
aku ingin rasakan lagi aroma
meski hanya luka yang kudekap

biaskan saja cahaya lembut itu di keremangan malamku
agar dapat ku baca hadirnya bintang di langitmu
bila pun tak ada biru di relungnya
biar ku nikmati angan yang melambungkanku
karena itu telah cukup bagiku


Kamis, 17 Februari 2011

untuk 1



Duhai…
Kumpulan rindu yang melayang-layang di pelupuk hatiku
Terbanglah diantara kemilau bintang
Biaskan secercah cinta di langit malam
Agar mimpi menjadi warna yang agung

Dentingan nada-nada telah terlepaskan
Maka..
Birkan dia mengalun
Membuai jiwa-jiwa yang gelisah
Terlelap di pangkuan surga
Hingga mimpi menyatukanya dalam nyata

Minggu, 13 Februari 2011

tapi terhina


Tapi Terhina

Ku lihat
Dunia hancur lebur tak tersisa
Di balik sorot matamu yang gamang penuh rasa takut

Api membakar jiwa
Tak satu pun jalan kan terbuka
Sekejap akal tersaput kabut amarah
Segala menghilang,
Segala melayang

Hidup tak semudah yang kau kira
Segala uji kan menempa jiwa

Jangan tenggelamkan dirimu
Amarah tak buatmu terpuji
Tapi terhina

Kamis, 10 Februari 2011

tamak


Tamak

Dendang-berdendang, tari-menari
Dunia berdendang, manusia menari
Lagu kebisingan, tarian kemunafikan
Selalu menghiasi lembaran waktu dalam pertarungan

Kepala diangkat-angkat kaki di patahkan
Tak bisa berjalan, mulut terus saja berkoar
Mengutuk ketakberdayaan
Meludahi penderitaan

Apa yang kau cari
Tak kan ada di muka bumi ini
Karena keinginanmu tak kan terbayar oleh sluruh semesta

Pergilah ke alam sunyi
Temuilah sang nurani meringkuk tunduk
Menangisi ketamakanmu

Jumat, 04 Februari 2011

sia-sia

Sia-sia

Gelap kelam mendung berarak
Angin dingin membawa rintih nurani
Tersudut sunyi di tepi hayat

Langit jingga mengantar pulang
Anak jiwa yang lelah
Lapis bumi yang bingung

Entah apa di bawanya,
Menjelang muara tak satu pun bekal di tangan
Lelap terlalu lama dalam angan
Mengecoh batin berduyun menuju api

Kemana lagi harus mencari.?
Sedang kemarau telah menghisapnya,
Melewati zaman-zaman cemerlang tanpa mencari mata rantai kehidupan

Tinggallah sesal tak berarti
Tangis jiwa jadi sia-sia.
Meski meringuk tunduk,
Tak kan kembalikan sisa-sisa kerinduan.